RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 26 Januari 2014

THE LAST OF FEELING





Senja menemani seorang gadis di sore itu. Perlahan sang mentari mulai bersembunyi di ufuk Barat. Deburan ombak menyapa dan menemani kesedihan gadis itu. Seakan sedang berusaha menghapus segala kesedihan yang ada padanya. Mata gadis itu sangat sembab karena tak hentinya ia menangis meratapi kisah asmaranya selama ini. Setelah kepergian tunangannya ia menjadi seorang gadis yang pemurung dan sulit diajak untuk berkomunikasi. Kisah cintanya selama 1 tahun kandas karena Tuhan berkehendak lain. Tuhan telah mengambil semuanya. Dan sulit untuknya berpaling mencari hati lain.

“Mungkin dengan ini kamu bisa lebih baik.” Kata seorang pria yang berdiri di sampingnya dengan memberikan sebuah sapu tangan. Pria tersebut tiba-tiba datang entah dari benua mana dan berhasil membuat gadis itu kaget. “Mmm... arigatou” Gadis itu pun menjawab dan menerima sapu tangan itu untuk mengusap air matanya. “Sumimasen, aku harus pergi sekarang” tambah gadis itu sambil pergi meninggalkan pesisir pantai. “Nona, nama kamu siapa ?” Tanya pria itu sambil memegang tangannya. Tapi gadis itu tidak menghiraukan pria tersebut. Gadis itu terus berjalan tanpa memperdulikan sekelilingnya.

                Mentari pagi menyapa hari ini. Seakan memberikan semangat baru kepada gadis yang bernama Dyra. Setumpuk kesedihan mulai ia format. Kini ia terlahir dengan hati seperti harddisk yang kosong.Dyra sedang berjalan menuju kelas untuk mengikuti mata kuliah Pengantar Basis Data. Karena suasana masih pagi ia memutuskan untuk pergi ke perpus. Sepanjang jalan ia sibuk memainkan PC tabnya untuk mencari informasi. Tiba-tiba Bruk... “Aduh...” kata Dyra. Dyra menabrak seorang pria yang sama sedang sibuk memainkan PC tab. Tablet mereka sama berwarna putih dan merknya pun sama. “Maaf,, ada yang sakit ?” tanya Pria itu. Sebut saja namanya Andy. “mmm... tidak” jawab Dyra dengan tegas dan langsung pergi meninggalkan Andy sambil mengambil tabletnya yang jatuh di lantai.  Andy memerhatikan Dyra yang langsung pergi meninggalkannya. “Sepertinya kita pernah bertemu” Gumamnya dalam hati. Kemudian Andy mengambil tabletnya juga.



                Kelaspun selesai, Dyra langsung membuka PC tab untuk membuka sosmednya. Dan tiba-tiba ia terkejut melihat walpaper yang ada di tabletnya. “Ini bukan tablet saya, apa mungkin tertukar dengan pria itu ?” Kata Dyra. Kemudian Dyra mengutak-ngatik tab tersebut dan memutuskan untuk memfollow twitternya sendiri melalui twitter Andy. “Uhhh menyebalkan pake ketuker segala lagi.” Dyra mulai menggerutu. Tak terasa 15 menit pun berlalu, akhirnya ia mendapat mention dari Andy yang berisi : “Maaf,,, nona,  Sepertinya PC Tab kita tertukar. Bisakah Kita bertemu di kantin kampus ?” Tanpa membalas mention itu Dyra langsung pergi menuju kantin.

                Sesampainya di kantin, Dyra berdiri mencari pria itu. “Hai nona ?” Teriak Andy di kantin sambil melambaikan tangannya. Andy terlihat keren dengan baju putih dan switter belang yang terlilit di lehernya. Kemudian Dyra menghampiri Andy. “Silahkan duduk !” Kata Andy dengan ramah. “Ini PC tab Anda” Sahut Dyra sambil menaruh PC tersebut di atas meja. “Oh iya thanks, ini punya Anda.”Kata Andy. “Maaf, saya harus pergi” Dyra permisi kepada Andy. “Maaf, sepertinya kita pernah bertemu ? nama Anda siapa ? Apakah Anda ingat saya ?” Tanya Andy. “mmm... Anda pria sapu tangan itu kan ? Aku Dyra.” Jawab Dyra sambil tersenyum. “hmmm,,, Nama saya Andy. “ sahut Andy. “Ok, pria sapu tangan see you.”Kata terakhir Dyra sambil meninggalkan Andy.
                Malam ini bintang bertaburan. Bulan selalu setia untuk menemani Bintang. Tapi entah kenapa Bintang kadang pergi meninggalkan bulan sendiri ?. Dyra terus menyusuri jalan untuk menuju warung makan. Malam itu ia berbalut jaket merah karena suasana sangat dingin. Sesampainya di tempat,  tiba-tiba pria sapu tangan datang ke warung makan itu. “Dyra” panggil Andy sambil memegang pundak gadis itu. “Sapu tangan “ jawab Dyra dengan kaget. “ini Andy bukan sapu tangan.” Tambah Andy.”Kamu biasa makan disini ?” Tanya Andy. “Ia, kadang-kadang. Terimakasih ya waktu itu sapu tangannya.” Kata Dyra. “ia, sama-sama nona tears” Tambah Andy. Tatapan Andy kepada Dyra begitu dalam sehingga membuat detak jantung Dyra tak menentu. Kemudian mereka makan bersama dan bercanda tawa. Sepertinya Dyra mulai mengisi harddisk hatinya dengan perasaan baru.

                Hari demi hari. Minggu demi minggu mereka lewati, mereka sering bertemu tanpa sengaja. Perasaan ini membuat Dyra lebih semangat menjalani harinya. Suatu hari ia tidak menemui sosok pria sapu tangan itu. Sudah 3 hari Andy tidak ada di kampus. Mungkin Andy sibuk, Karena ia merupakan Assisten Dosen. Rasa rindu mulai tumbuh di hati Dyra. Perasaan yang tak mungkin ia sembunyikan lagi. Perasaan yang kurang lebih ia pendam selama 3 bulan. Dyra yakin semua akan indah pada waktunya. Bunyi panggilan masuk membuat Dyra tersentak bangun dari lamunannya. “Assalamu’alaikum”... sapa Dyra.”wa’alaikum salam nona tears. Apa kabar ? Apakah kau merindukanku ?” tanya Andy sambil ketawa. “Aku baik... Ih PD bingit.” Jawab Dyra “Kamu di mana ?” tambah Dyra. “Aku di kampus” jawab Andy. “ia di gedung mana ?” Tanya Dyra greget. “Bohong ding,aku di kosan.” Jawab Andy sambil ketawa. Apapun mereka bicarakan melalui kabel udara. Mungkin ini bisa mengobati rasa kangen mereka.

                Andy memiliki perasaan yang sama dengan Dyra. Namun selama ini mereka memendam perasaan masing-masing. Suatu hari ia memutuskan untuk menembak gadis tears itu. Ia telah mempersiapkan segala sesuatu. Lokasi, Boneka, Coklat semuanya telah siap untuk nona tears. Kemudian Andy mengirim pesan kepada Dyra “Nona, temui aku di cafe orizuka <3”, Pesan singkat penuh arti membuat Dyra gembira. Dyra langsung bersiap untuk berangkat ke cafe itu. Andy pun sedang dalam perjalanan.

                Bintang di langit temani Andy selama perjalanan. Ia menyusuri jalan dengan hati ceria. Tiba-tiba Bruk Andy kecelakaan ia tak bisa menghindari takdir Tuhan. Kemudian ia dilarikan ke rumah sakit. Dyra sibuk menunggu Andy yang tak kunjung datang. Ia telah menunggu selama 2 jam sampai cafe itu tutup. Dyra sangat kesal pada Andy. “Dasar penipu, menyebalkan” Dyra menggerutu. Sepanjang jalan ia memandangi ponselnya dan mencoba menghubungi Andy namun tak bisa. Kemudian ia menunggu beberapa menit, dan akhirnya ia mencoba lagi menghubungi Andy. Dan Akhirnya terhubung. “Halo...”jawab seorang perempuan.”Apa benar ini Andy ?” Tanya Dyra geram. “Iya maaf. Andy kecelakaan saya suster yang sedang menanganinya.” Jawab suster membuat Dyra lemah tak berdaya. “Rumah sakit mana sus ?” Tanya Dyra terbata-bata. “Hasan sadikin” jawab suster. Tutt... Tutt...tutt... kemudian Dyra menutup telpon dan menghadang taksi langsung menuju Rumah Sakit.

                Sesampainya di rumah sakit, “A Andy...Andy” panggil Dyra sambil menangis di samping Andy. Pria sapu tangan itu terbujur lemah. “Ndy, bangun... bangunlah untukku” jerit Dyra Histeris. Kemudian Andy menggerakan jemarinya. “Dyra... Dyra... Aku di mana ? Disini gelap” Tanya Andy. Mata Andy di balut dengan perban. “Andy sabar ya” sahut Dyra. “Apa aku tidak bisa melihat ? Apa aku buta ?” tanya Andy. “Kamu ... tidak Ndy. Kalo kamu sudah sembuh pasti bisa melihat lagi” Jawab Dyra mencoba menenangkan Andy.

                Tak terasa waktu berlalu, Dyra masih setia menemani Andy di rumah sakit. Hari ini ia sedang menemani Andy yang sedang duduk di kursi roda. “Dyra, sebenarnya aku sudah sejak lama menyayangimu. Aku sungguh menyayangimu. Tapi Apakah mungkin dalam keadaan seperti ini kamu mencintaiku ?” Tanya Andy. Dyra meneteskan air mata.” Aku juga sudah lama mencintaimu. Aku menunggu semua indah pada waktunya. Apapun keadaanmu Ndy. Aku tetap mencintaimu” Jawab Dyra.”Maafkan aku, aku belum bisa menepati janjiku waktu di cafe orizuka” pinta Andy. “Iya ga apa-apa, waktu itu Tuhan berkehendak lain. Yang penting kamu harus lekas sembuh ya pria sapu tangan” Kata Dyra. Kemudian Andy meraih tangan Dyra dan menciumnya. “Oh iya,,, besok kamu siap operasi mata ya Ndy. Sebentar lagi kamu akan kembali melihat dunia.” Tambah Dyra. “Benarkah Ra ? Alhamdulillah” jawab Andy. Kemudian Andy kembali ke kamar untuk beristirahat di temani oleh Dyra.

                Kabut di langit membawa pilu, perlahan menyelimuti kalbu gadis yang bernama Dyra. Dyra tak bisa bertahan dengan penyakitnya. Penyakit kanker otak yang tak henti menggerogotinya. Hari ini ia memutuskan untuk memberikan matanya untuk Andy. Dyra berharap di hari terakhirnya di dunia, ia bisa memberikan kado terindah untuk orang yang di cintainya. Tuhan telah merencanakan semuanya.

                Akhirnya operasi mata Andy selesai. Selama operasi berlangsung ia tak di temani oleh Dyra. Dia terus memikirkan Dyra. Setelah Dokter membuka balutan perban di matanya. Cahaya mulai bisa terlihat di mata Andy. “Alhamdulillah, ya Allah terimakasih atas semua yang Engkau berikan kepada Hambamu ini” Andy bersyukur. “Dok, Dyra mana ?” Tanya Andy. “Dia menitipkan ini untukmu” Jawab Dokter. Sebuah kotak yang dililit pita merah yang berisi buku catatan dan kertas. Kemudian Andy membuka note itu, tiap lembar berisi kumpulan foto Andy. Dari Awal pertemuan sampai hari terakhir kemarin. Bukan hanya foto melainkan terdapat juga tulisan peristiwa tiap lembarnya. Buku Catatan itu membuat Andy kaget. Ia tidak menyangka bahwa gadis itu sangat sangat menyayanginya. Kemudian perlahan ia membuka kertas itu, yang bertuliskan.
Kabut berhasil sembunyikan rasaku
Seiring berjalannya waktu
Dan Akhirnya ku tahu kau pun mencintaiku
Kita bersatu dalam satu waktu
Lembaran catatan itu
kuatkan hatiku
Kuatkan rasaku
Kuatkan rinduku
Maaf, Ka Andy aku harus pergi
Nikmatilah dunia ini
Ragaku tak bisa menemanimu lagi
Tapi Mata dan Hati ini selalu menemanimu hingga akhir nanti

I love you ka Andy. Ku titipkan kau pada Rabb-ku

                “Dyra,, Aku lebih baik tidak bisa melihat selamanya daripada aku harus kehilanganmu. Dyra, Dyra “ Teriak Andy. “Sekarang Dyra dimana dok ?”Tanya Andy sambil memegang erat lengan dokter. “Dia ada di masih berada di kamarnya” jawab Dokter. Kemudian Dokter mengantar Andy ke kamar Dyra. “Dyra, bangun. Bangun... nona tears... nona tears...ku mohon bangun” kata Andy sambil gemetaran. “Dyra sudah lelah nak, Dyra sudah tak bisa menahan penyakitnya lagi. Do’akan saja semoga Tuhan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya” Kata Ayah Dyra menenangkan Andy. “Tapi om, Dyra... ia kenapa ?” Tanya Andy. “Dia menderita kanker otak dan hari ini merupakan hari terakhirnya dan hari ini juga ia memutuskan untuk memberikan kado terindah untukmu” Kata Ayah Dyra. “Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnn....... Aku sungguh belum bisa menerima ini. Aku mencintainya. Dyra Love you” Jerit Andy.

                Senja menyapa menemani Andy yang sedang sendiri di pantai sore itu. Ia masih memikirkan Dyra. Sosok wanita tears itu. Catatan yang berisi kumpulan foto terus ia genggam di tangannya. “Dyra, besok aku mau pergi ke jerman untuk melanjutkan studi S2 ku di sana. Terimakasih atas semua yang engkau berikan, apapun dan dimanapun kamu berada aku akan tetap mencintaimu.” Kata Andy sambil berlinang air mata.
               


TAMAT



0 komentar:

Posting Komentar

  • Unordered List

  • More Text